Rabu, 24 September 2014

Tips Membuat Daftar Isi di Microsoft Word 2010

Cara membuat daftar isi otomatis pada Microsoft Word 2010

Ini merupakan tutorial lanjutan setelah kita membuat penomoran pada karya ilmiah/makalah/skripsi kita, kini kita membuat daftar isi nya secara otomatis juga, sehingga kita dapat segera mengupdate apabila ada perubahan dalam isi dokumen. Langkah – langkah:
1. Buat style untuk bagian judul.
    • Buat style sesuai kebutuhan, blok judul,
    • Pilih Ribbon Home – Group Tab Styles (klik tanda panah yang ada),
tutorial-membuat-daftar-isi-word-2010_1
    • lalu pilih Save Selection as a New Quick Style. Beri nama stylejudul1
tutorial-membuat-daftar-isi-word-2010_2
tutorial-membuat-daftar-isi-word-2010_3
2. Buat leveling untuk daftar isi.
    • Masih tetap diblok judulnya.
    • Pilih Ribbon References – Group Tab Table of Contents. Pilih Add Text, lalu Level 1
tutorial-membuat-daftar-isi-word-2010_4
  • Kemudian buat juga leveling untuk sub bab, untuk sub bab, pilih level 2, dst
  • Bila ada sub lagi dalam sub bab, pilih level 3, ulangi langkah ini hingga semua judul – sub bab terdata
3. Daftar isi.
    • Kosongkan page Daftar Isi, kecuali judulnya. Klik di awal page
tutorial-membuat-daftar-isi-word-2010_5
    • Pilih Ribbon References – Group Tab Table of Contents, lalu klik Insert Table of Contents
tutorial-membuat-daftar-isi-word-2010_6
    • Pada bagian Show Levels, isi sesuai level yang kita buat
tutorial-membuat-daftar-isi-word-2010_7
    • Dengan otomatis daftar isi akan segera muncul
    • Jika terjadi update halaman, update judul, penambahan sub (ulangi langkah kedua di atas) dsb, cukup klik kanan pada daftar isi, pilih Update Field, Update Entire Table lalu OK
tutorial-membuat-daftar-isi-word-2010_8

Universitas Muhammadiyah Malang Kurangi Kuota

Universitas Muhammadiyah Malang Kurangi Kuota  

Universitas Muhammadiyah Malang Kurangi Kuota   
TEMPO.CO, Malang - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengurangi jumlah mahasiswa pada penerimaan mahasiswa tahun 2014. Periode lalu yang diterima sebanyak 7.600 mahasiswa. Sedangkan tahun ini akan turun menjadi 6.500 mahasiswa. Tujuannya, untuk menyesuaikan antara fasilitas. Selain itu, juga menyesuaikan antara rasio dosen dan mahasiswa.

"Demi menjaga kualitas pendidikan," kata Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Muhajir Effendi, Selasa, 3 Juni 2014. Sedangkan pada seleksi pertama Mei lalu, dari sekitar 6.000 pendaftar, yang diterima hanya 3.000. Mereka menjalani serangkaian seleksi tes potensi akademik.

Selain itu, juga diberlakukan kuota untuk pemerataan bagi calon mahasiswa yang berada di daerah yang akses pendidikannya rendah. Jadi, calon mahasiswa yang memiliki potensi akademik bagus tapi akses pendidikan rendah bisa mengenyam pendidikan di UMM.

Pendidikan Kedokteran dan Teknik Informatika menjadi program studi yang difavoritkan calon mahasiswa baru di UMM. Tahun ini UMM hanya menerima 170 pendaftar untuk Program Studi Pendidikan Kedokteran. Alasannya, kegiatan perkulihan program studi tersebut berbiaya tinggi. Jadi, UMM memilih membatasi jumlah mahasiswa yang mengambil Program Studi Pendidikan Kedokteran.

"Meski biaya mahal, kebutuhannya juga besar, jadi tak benar jika semakin banyak mahasiswa semakin untung," katanya. Bahkan, tutur dia, dalam sebuah kelas pengajaran, dua dosen hanya mendampingi sepuluh mahasiswa. Jadi, biaya kegiatan perkuliahan cukup tinggi. Berbeda dengan program studi lainnya.

Pemerintah, ujar dia, memberikan subsidi bagi mahasiswa jurusan pendidikan kedokteran sebesar Rp 45 juta. Sedangkan UMM membebankan kegiatan dan biaya pendidikan kepada kepada orang tua mahasiswa. Dalam standar pendidikan kedokteran, UMM bekerja sama dengan Konsul Kedokteran Indonesia.

Selain itu, UMM juga menggelar uji kompetensi kedokteran nasional. Bahkan sejumlah perguruan tinggi negeri bergabung dengan uji kompetensi yang diselenggarakan UMM, seperti Universitas Mulawarman, Universitas Jember, dan Universitas Mataram.

UMM menyediakan 120 beasiswa bagi anak dari panti asuhan Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Setiap panti asuhan bisa mengajukan calon mahasiswa untuk memilih segala jurusan, kecuali kedokteran. "Semuanya gratis," katanya.

sumber : http://www.tempo.co/read/news/2014/06/04/058582292/Universitas-Muhammadiyah-Malang-Kurangi-Kuota

Kemajuan Prodi Biologi Universitas Muhammadiyah Malang

Program Studi Pendidikan Biologi FKIP-UMM
"Investasi Meraih Sukses Masa Depan" 
 

Program Studi Pendidikan Biologi di Universitas Muhammadiyah Malang berdiri sejak 1983 dan telah meluluskan lebih dari 3000 alumni yang tersebar di berbagai pelosok tanah air, dan bekerja di berbagai jenjang pendidikan.
Berdasarkan SK BAN-PT no. 25 tahun 2011, Prodi Pendidikan Biologi telah TERAKREDITASI A (SANGAT BAIK). Hal ini menunjukkan bahwa penilaian terhadap semua aspek sangat  baik, baik itu visi-misi-tujuan, tata pamong, SDM, penelitian-pengabdian, mahasiswa-alumni, fasilitas, sistem informasi dan lain sebagainya. Staf pengajar yang dimiliki oleh Prodi Pendidikan Biologi sangat profesional, tersertifikasi dengan kualifikasi S2 dan S3 dan memiliki pengalaman nasional bahkan internasional. Pembelajaran didukung oleh sarana fasilitas yang lengkap berbasis ICT (teknologi informasi). Selain itu Prodi Pendidikan Biologi juga menjalin kerjasama dengan berbagi lembaga antara lain: KEHATI, KEBUN RAYA PURWODADI, JASA TIRTA, JATIM PARK, DIKNAS, berbagai perusahaan, PPLH dan sekolah-sekolah SMP/SMA se-Malang Raya (negeri maupun swasta).

Program Studi Pendidikan Biologi membekali mahasiswa dengan tiga kemampuan sekaligus yaitu guru yang profesional, peneliti yang briliant dan wirausahawan yang handal. Mahasiswa Pendidikan Biologi juga dibekali dengan kemampuan pengabdian masyarakat sehingga mereka akan peka terhadap lingkungan sosial ketika sudah lulus atau terjun ke masyarakat. Para lulusan juga akan memperoleh sertifikat Bahasa Inggris setara D1 serta sertifikat Aplikasi komputer dan Internet.








Perkembangan Teknologi

Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Modern

Bagaimanakah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada masa modern? Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, masa modern merupakan masa keemasan bagi teknologi informasi dan teknologi. Pada masa modern, telah diciptakan alat-alat dan sistem canggih untuk mempermudah manusia melakukan komunikasi. Apa saja alat-alat komunikasi pada masa modern? Berikut akan dijelaskan tiga contoh media komunikasi modern yang sangat dikenal.

a. Surat Kabar

Surat kabar adalah media cetak yang berisi berbagai informasi. Surat kabar disebut juga dengan koran. Di dalam koran terdapat informasi dengan berbagai topik, seperti peristiwa politik, olah raga, hiburan, budaya, dan cuaca.



Sebuah koran online - Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Modern
Gambar 1
Sebuah koran online
Jika dilihat dari isinya, koran dapat dibagi menjadi koran umum dan koran khusus. Koran umum biasanya terbit setiap hari dan memuat berbagai informasi umu. Adapun koran khusus ada yang terbit seminggu sekali atau sebulan sekali. Koran khusus biasanya berisi informasi dalam bidang-bidang tertentu, seperti informasi bidang pertanian, industri, olahraga, dan kesenian.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sekarang koran tidak hanya berbentuk kertas saja. Sekarang koran disertai dengan versi online-nya di jaringan internet. Tahukah kamu koran di Indonesia yang memiliki versi online-nya?

b. Telepon




Telepon yang pertama kali dibuat - Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Modern
Gambar 2
Telepon yang pertama kali dibuat
Telepon pertama kali diciptakan oleh Alexander Graham Bell (Redaksi Kelasabil:Perlu ditela'ah lagi sumbernya) pada tahun 1876. Telepon merupakan alat yang dapat mengirimkan pembicaraan melalui sinyal listrik. Dengan menggunakan telepon, kita dapat berkomunikasi secara lisan dengan seseorang yang berjarak jauh.
Telepon merupakan alat komunikasi yang sangat bermanfaat dan sangat praktis. Oleh karena itu, perkembangannya sangatlah pesat. Pada awalnya, telepon hanya terbatas pada telepon tetap (fixed line telephone). Namun sekarang, teknologi telepon telah berkembang menjadi telepon seluler (handphone). Telepon seluler sangat praktis digunakan karena dapat digunakan dimana saja. Hingga saat ini, teknologi handphone telah berkembang sangat pesat. Handphone sekarang bukan hanya sebagai alat untuk menelpon, namun dapat digunakan juga sebagai pemutar musik, video, dan kamera.

c. Televisi




Televisi tua yang jadul dan klasik - Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Modern
Gambar 3
Televisi tua yang jadul dan klasik
Televisi ditemukan pada tahun 1883 oleh Paul Nipkow. Penemuan televisi berawal dari ditemukannya cakram logam (metal) yang berputar dan memiliki banyak lubang. Televisi merupakan alat penangkap siaran bergambar. Saat ini, televisi memberikan begitu banyak manfaat dan informasi kepada kita. Dari siaran-siaran yang ditayangkan televisi, kita dapat memperoleh informasi mengenai berita, olahraga, dan hiburan. Televisi menjadi alat komunikasi yang penting bagi manusia. Sekarang, hampir di setiap rumah terdapat televisi.
Perkembangan teknologi televisi begitu pesat. Dulu, kita hanya bisa menikmati televisi hitam putih, namun sekarang kita bisa menikmati televisi berwarna. Dari segi layarnya pun dulu berbentuk cembung, sekarang terdapat televisi plasma dan berlayar datar.

d. Komputer

Saat ini, manusia sangat terbantu pekerjaannya oleh suatu alat yang disebut komputer. Semua pekerjaan menjadi lebih efisien dengan bantuan komputer. Hampir di setiap rumah dan perkantoran kita dapat menemukan komputer.
Komputer berasal dari kata to compute yang berarti menghitung. Untuk mempelajari sejarah komputer, kita tidak bisa lepas dari sejarah perkembangan alat hitung. Hal ini disebabkan oleh dasar prinsip kerja komputer sebagai alat hitung.



Sebuah Abacus - Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Modern
Gambar 4
Sebuah Abacus
Perkembangan komputer dimulai dengan adanya alat yang disebut Abacus, yang muncul sekitar 5000 tahun yang lalu. Alat ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan perhitungan menggunakan biji-bijian geser yang diatur pada sebuah rak.
Pada tahun 1642, Blaise Pascal, menemukan kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator). Alat ini kemudian dinamakan Pascaline. Pascaline menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Alat ini merupakan alat penghitung bilangan berbasis sepuluh. Kelemahan alat ini adalah hanya terbatas untuk melakukan penjumlahan.
Tahun 1694, seorang matematikawan dan filsuf Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin yang dapat mengalikan. Sama seperti pendahulunya, alat mekanik ini bekerja dengan menggunakan roda-roda gerigi.
Perkembangan selanjutnya dilakukan oleh seorang profesor matematika Inggris, Charles Babbage. Pada tahun 1822, ia menciptakan suatu mesin untuk melakukan perhitungan persamaan differensial. Mesin tersebut dinamakan Mesin Differensial. Mesin tersebut kemudian berkembang menjadi Analytical Engine. Anlytical Engine terdiri atas sekitar 50.000 komponen. Desain dasar dari Analytical Engine menggunakan kartu-kartu perforasi (berlubang-lubang) yang berisi instruksi operasi bagi mesin tersebut.
Anylitical Engine menjadi pelopor perkembangan komputer pada tahun-tahun kedepannya. Berikut akan dijelaskan perkembangan komputer dari tahun ke tahun.

1) Komputer generasi pertama

Komputer generasi pertama ini menggunakan tabung vakum untuk memproses dan menyimpan data. Komputer generasi pertama dapat membantu para ahli dalam menyelesaikan masalah perhitungan dengan cepat dan tepat. Beberapa komputer generasi pertama, antara lain ENIAC (Electronic Numerical Integrator And Calculator), EDVAC Computer, EDSAC COMPUTER, dan UNIVAC 1 Computer.

2) Komputer generasi kedua




IBM 1401 - Komputer generasi kedua - Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Modern
Gambar 5
IBM 1401 - Komputer Generasi Kedua
Pada tahun 1948, penemuan transistor sangat mempengaruhi perkembangan komputer. Transistor mulai digunakan di dalam komputer mulai pada tahun 1956. Penemuan lain yang berupa pengembangan memori inti-magnetik membantu pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat, lebih dapat diandalkan, dan lebih hemat energi dibanding para pendahulunya.
Komputer-komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponenkomponen yang dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini: printer, penyimpanan dalam disket, memory, sistem operasi, dan program.
Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah IBM 1401 yang diterima secara luas di kalangan industri. Pada tahun 1965, hampir seluruh bisnis-bisnis besar menggunakan komputer generasi kedua untuk memproses informasi keuangan.

3) Komputer generasi ketiga

Perkembangan komputer generasi ketiga komputer menjadi semakin kecil karena komponen-komponen dapat dipadatkan dalam chip. Transistor yang digunakan di komputer generasi kedua digantikan dengan IC (Integrated Circuit). Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.

4) Komputer generasi keempat

Perkembangan komputer generasi keempat bertujuan mengecilkan ukuran sirkuit dan komponen-komponen elektrik. Pada komputer generasi keempat, dikembangkan teknologi Large Scale Integration (LSI) yang dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980- an, Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen dalam sebuah chip tunggal.
Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. IBM PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III, Pentium IV, AMD k6, dan Athlon, merupakan sebagin komputer yang masuk ke dalam golongan komputer generasi keempat.

sumber : http://www.kelasabil.com/kelas/7/tik/sejarah-perkembangan-teknologi-informasi-komunikasi-modern

Kebudayaan Kota Lama Lawang

Kota Lama Lawang, Malang


KAKI MELENGGANG, MEMBIARKAN IMAJINASI MELEBUR DENGAN PEMANDANGAN DI SEKITAR BANGUNAN KHAS KOTA LAMA.

Kawasan yang berada di belakang kantor Kecamatan Lawang ini begitu khas. Berada di sana membawa kita ke suatu atmosfer masa silam. Bangunan- bangunan yang ada sangat kental suasana colonial. Mengingatkan kita akan nostalgia masa pendudukan bangsa asing negeri ini.
Kehadiran mereka pula membawa budaya asalnya. Itu juga termasuk dalam seni bangunan, walau harus melalui bermacam adaptasi terhadap iklim di sini. Melihat begitu banyak sisa bangunan lama disana, memberi bukti, betapa daerah Lawang ini sangat disukai pada masa itu.
Ragam bangunan yang ada di Lawang-Malang, menurut Dwi Cahyono, sumber Mossaik, bisa disebut dengan Seni Bangun Indis. “Di Lawang walau bukan Ibukota Kabupaten, bisa dibilang memiliki peninggalan bangunan Indis yang cukup banyak. Dan beberapa diantaranya terbilang besar,” ujarnya. Salah satunya Hotel Niagara, yang dari awal berdirinya sudah berfungsi sebagai hotel. Dan di bagian Selatan Lawang juga terdapat tangsi (basis) Militer, tepatnya di daerah Bedali. Dan beberapa yang lain.
Dari sekian jumlah bangunan yang ada berfungsi sebagai rumah tinggal, kantor, penginapan dan fasilitas umum lainnya. Menurut sejarawan asal Malang ini, menunjukkan kalau Lawang memiliki arti penting di masa Kolonial. Beberapa alasan kenapa Lawang dianggap sangat strategis. Pertama, dikelilingi oleh area perkebunan yang dulu juga menjadi perhatian di masa Kolonial. Didukung oleh pemandangan alam, di sebelah Barat panorama gunung Arjuna. Di sebelah Timur juga tampak pegunungan. Hal ini sangat menguntungkan untuk area pemukiman.
Kedua, letak Lawang secara geografis cukup tinggi. Diukur dari permukaan laut, Lawang memiliki ketinggian yang lebih dibandingkan dengan kota Malang. Hal ini memberi dampak kota Lawang mempunyai hawa lebih sejuk. Ini sangat cocok sebagai tempat peristirahatan, yang sangat disukai oleh orang asing seperti kebanyakan di beberapa tempat di negeri ini.
Ketiga, Lawang dinilai berada di posisi strategis, baik dari sisi ekonomi hingga akses perhubungan. Hal ini karena merupakan jalur poros Surabaya-Malang. Hal ini pula yang sangat mendukung wilayah yang ditengarai berkembang di akhir abad ke-18 itu. Kondisi bangunan kuno yang ada di Lawang dinilainya lebih menguntungkan dibandingkan dengan bangunan yang ada di Malang. Dua alasan yang melatarinya, pertama secara fisik bentuk bangunannya relatif asli. Kedua, bangunan lama yang ada relatif belum banyak yang mengalami alih fungsi, yang biasanya disertai dengan perubahan bentuk menyesuaikan fungsinya yang baru. Memang di Lawang bangunan lama yang ada masih kebanyakan berupa rumah tinggal.
Dwi Cahyono menyayangkan beberapa hal. Salah satunya kekayaan budaya tersebut belum ditangkap sebagai aset oleh pemerintah Kabupaten Malang. Baik untuk tujuan wisata maupun studi, sehingga yang terjadi sekarang pemerintah tidak mempunyai data base yang berkaitan dengan inventarisasi bangunan peninggalan budaya kolonial tersebut.
“Sebenarnya Lawang bisa menjadi alternatif tujuan wisata potensial di Kabupaten Malang, setelah Batu. Tinggal bagaimana kita mengemasnya saja,” jelas pria 43 tahun ini. Kalau dibandingkan dengan bangunan lama yang ada di Kota Malang sendiri, baik dari segi keragaman bentuk, ukuran, dan kegunaanya, memang lebih banyak di Malang. Tapi, menurut Dwi Cahyono lagi, bukan berarti yang sedikit itu kurang baik. Jadi walaupun sedikit tetap mengandung potensi.
Bila kawasan itu digarap, tampaknya tidak akan terlalu mengganggu jalur hubungan Surabaya-Malang. Memperhatikan lingkungan sekitarnya, dan kondisi bangunan yang ada, sangat mungkin atmosfernya untuk menjadi Old City. “Walau mungkin butuh upaya lebih keras,” tukas Dwi Cahyono yang juga tergabung dalam Malang Heritage Society (MHS) pada Divisi Seni Budaya.
Ada sepercik ide, bayangkan bila di Lawang dibuat Kawasan Indis. Lokasi-lokasi yang mempunyai bangunan Indis relatif terkonsentrasi di satu kawasan.
Dalam pengembangannya atau bila reneana ke sana terealisasi kelak. Bangunan-bangunan yang akan dikelola harus disadari adalah bangunan Cagar Budaya. Ini berarti akan terkait dengan UU No. 5/tahun 1992 yang tetap harus ditaati. Sehingga pengemasannya kawasan tersebut tidak menyebabkan kerusakan.
Di Lawang bangsa Kolonial banyak tinggal dengan masyarakat lokal. Interaksi mereka lebih dekat dengan pribumi. Pertanyaannya: Bila Lawang akan dibentuk menjadi Kawasan Wisata Budaya Bernuansa Indis, apakah masyarakatnya sudah siap? Yang pasti hal ini perlu dilakukan studi kelayakan, jauh sebelum semua dilaksanakan.
Lokasi yang terdapat koleksi bangunan kuno kebanyakan mengelompok dan berhimpit, menjadikan proyeksi ke arah aspek wisata membutuhkan pertimbangan yang sangat matang. Dan kesepakatan mengarah ke sana harus disiapkan bersama. Jadi yang penting adalah melakukan pemetaan.
MHS yang dideklarasikan sejak 18 Maret 2003 silam, selalu melakukan pendekatan kepada pemerintah kabupaten untuk pengembangan di tingkat kawasan. Yang menjadi prioritas MHS untuk tahun 2006 sebenarnya bukan pada pengembangan kawasan wisata, tetapi lebih pada, pertama, Inventarisasi seluruh seni bangunan Indis. Kedua, dokumentasi, ketiga, melakukan registrasi & identifikasi, sekaligus menetapkan sebagai bangunan cagar budaya.
“Memang kami tidak lang sung mengarah pada pengembangan kawasan, Lawang misalnya. Tetapi kami lebih ingin memberikan penyadaran. Sehingga di masa mendatang kita bisa bersama-sama menjalankan program yang terkait dengan pusaka budaya itu,” jelas dosen sejarah di fakultas Sastra Universitas Negeri Malang ini.  - az alim/foto : m ismuntoro

sumber : http://jawatimuran.wordpress.com/2012/06/02/kota-lama-lawang-malang/

Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali memperoleh pembekalan pra-parktikum. Mahasiswa yang telah memenuhi syarat mengambil mata kuliah praktikum itu diberi orientasi mengenai profesi komunikasi yang akan digelutinya kelak dengan bekal keterampilan teknis yang diperoleh dari laboratorium. Pembekalan berlangsung selama seminggu dimulai Sabtu (20/9) lalu di Laboratorium Komunikasi, lantai dasar UMM Dome.
Kepala Laboratorium Komunikasi UMM, Jamroji, M.Comm, menerangkan praktikum dibagi menjadi tiga konsentrasi, yakni Jurnalistik, Public Relations dan Komunikasi Audio Visual. Masing-masing konsentrasi memiliki setidaknya tiga mata paraktikum secara berkelanjutan yang diprogram secara optional. Mahasiswa harus mengambil salah satu konsentrasi dan mengikuti mata praktikum secara konsisten dari I sampai III. “Di luar tiga konsentrasi tersebut, ada pula mata praktikum yang harus diambil semua mahasiswa,” kata Jamroji.
Ditambahkannya, praktikum memang dirancang untuk memberi pemahaman, kemampuan analitis, pengalaman dan problem solving sehingga mahasiswa dapat menerapkannya di dunia kerjanya kelak. Selain itu, hasil-hasil praktikum diharuskan mencerminkan realitas dunia kerja sehingga tidak sekedar sebuah simulasi. Karya-karya mahasiswa praktikum harus memenuhi kriteria berfikir dan bekerja secara kreatif yang diuji oleh stakeholder. “Atau hasil arya meraka harus betul-betul menyelesaikan masalah atau dalam bentuk karya yang dapat dipublikasikan melalui media massa,” ujar Jamroji.
Menurut Ketua Prodi Komunikasi UMM, Sugeng Winarno, MA, muatan praktis di prodinya dirancang seimbang dengan kemampuan konseptual dengan perbandingan 40:60. Hal ini karena lulusan Sarjana Komunikasi (S.Ikom) nantinya harus menjadi tenaga profesional dan bukan sekedar amatiran atau tukang yang hanya menguasai teknis.
“Seorang profesional harus memiliki kemampuan manajerial dan konseptual, tetapi juga mengusai teknis. Jadi sarjana kami nanti disiapkan menjadi tenaga profesional yang tidak hanya bisa menulis, motret, presentasi atau sekedar nyuting, tetapi mereka paham betul mengenai teori, filosofi dan cara memimpin dan mengelola tim kerja dengan baik,” tegas Sugeng.
Pembekalan pra-praktikum kali ini menghadirkan narasumber yang diambil dari alumni dan praktisi di bidangnya. Praktikum Print Journalism menghadirkan redaktur Jawa Pos M Ilham Butsyianto, PR dengan praktisi PR Rizki Riswandi, Audio Visual dengan konseptor TV Rudi Lelono dan Online Journalism menghadirkan jurnalis Kompas.com Yatimul Ainun.
Untuk mengantisipasi bertambahnya peserta praktikum, Lab Komunikasi akan menambah dan mengupdate peralatan laboratorium. Jamroji mengatakan tahun ini pihaknya akan merombak desain lab dan memperbaharui seluruh peralatan lab sehingga lebih up to date sesuai tuntutan profesi komunikasi.
“Kami sudah melakuan kajian dan studi banding ke berbagai perusahaan dan media massa. Hasilnya sudah kami rancang untuk pengajuan perubahan total bentuk lab yang nanti menyerupai bentuk asli dunia kerja PR, Jurnalistik dan televisi,” janjinya. Pihak universitas disinyalir sudah menyetujui dana pembaharuan itu lebih dari Rp 2 Milyar. (nas)     

 sumber : http://www.umm.ac.id/id/umm-news-4252-praktikum-komunikasi-bekali-profesionalisme-mahasiswa.html