Cara membuat daftar isi otomatis pada Microsoft Word 2010
Ini merupakan tutorial lanjutan setelah kita membuat penomoran pada karya ilmiah/makalah/skripsi
kita, kini kita membuat daftar isi nya secara otomatis juga, sehingga
kita dapat segera mengupdate apabila ada perubahan dalam isi dokumen.
Langkah – langkah:
1. Buat style untuk bagian judul.
Buat style sesuai kebutuhan, blok judul,
Pilih Ribbon Home – Group Tab Styles (klik tanda panah yang ada),
lalu pilih Save Selection as a New Quick Style. Beri nama stylejudul1
2. Buat leveling untuk daftar isi.
Masih tetap diblok judulnya.
Pilih Ribbon References – Group Tab Table of Contents. Pilih Add Text, lalu Level 1
Kemudian buat juga leveling untuk sub bab, untuk sub bab, pilih level 2, dst
Bila ada sub lagi dalam sub bab, pilih level 3, ulangi langkah ini hingga semua judul – sub bab terdata
3. Daftar isi.
Kosongkan page Daftar Isi, kecuali judulnya. Klik di awal page
Pilih Ribbon References – Group Tab Table of Contents, lalu klik Insert Table of Contents
Pada bagian Show Levels, isi sesuai level yang kita buat
Dengan otomatis daftar isi akan segera muncul
Jika terjadi update halaman, update judul, penambahan sub (ulangi
langkah kedua di atas) dsb, cukup klik kanan pada daftar isi, pilih
Update Field, Update Entire Table lalu OK
Pilih Update Page Numbers only jika perubahan hanya terkait halaman,
pilih Update Entire Table jika perubahan terkait ke penamaan judul,
penambahan sub, jika tidak mau repot, bisa juga selalu pilih Update
Entire Table
TEMPO.CO, Malang
- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengurangi jumlah mahasiswa
pada penerimaan mahasiswa tahun 2014. Periode lalu yang diterima
sebanyak 7.600 mahasiswa. Sedangkan tahun ini akan turun menjadi 6.500
mahasiswa. Tujuannya, untuk menyesuaikan antara fasilitas. Selain itu,
juga menyesuaikan antara rasio dosen dan mahasiswa.
"Demi
menjaga kualitas pendidikan," kata Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang Muhajir Effendi, Selasa, 3 Juni 2014. Sedangkan pada seleksi
pertama Mei lalu, dari sekitar 6.000 pendaftar, yang diterima hanya
3.000. Mereka menjalani serangkaian seleksi tes potensi akademik.
Selain itu, juga diberlakukan kuota untuk pemerataan bagi calon
mahasiswa yang berada di daerah yang akses pendidikannya rendah. Jadi,
calon mahasiswa yang memiliki potensi akademik bagus tapi akses
pendidikan rendah bisa mengenyam pendidikan di UMM.
Pendidikan
Kedokteran dan Teknik Informatika menjadi program studi yang
difavoritkan calon mahasiswa baru di UMM. Tahun ini UMM hanya menerima
170 pendaftar untuk Program Studi Pendidikan Kedokteran. Alasannya,
kegiatan perkulihan program studi tersebut berbiaya tinggi. Jadi, UMM
memilih membatasi jumlah mahasiswa yang mengambil Program Studi
Pendidikan Kedokteran.
"Meski
biaya mahal, kebutuhannya juga besar, jadi tak benar jika semakin
banyak mahasiswa semakin untung," katanya. Bahkan, tutur dia, dalam
sebuah kelas pengajaran, dua dosen hanya mendampingi sepuluh mahasiswa.
Jadi, biaya kegiatan perkuliahan cukup tinggi. Berbeda dengan program
studi lainnya.
Pemerintah, ujar dia, memberikan subsidi bagi
mahasiswa jurusan pendidikan kedokteran sebesar Rp 45 juta. Sedangkan
UMM membebankan kegiatan dan biaya pendidikan kepada kepada orang tua
mahasiswa. Dalam standar pendidikan kedokteran, UMM bekerja sama dengan
Konsul Kedokteran Indonesia.
Selain itu, UMM juga menggelar
uji kompetensi kedokteran nasional. Bahkan sejumlah perguruan tinggi
negeri bergabung dengan uji kompetensi yang diselenggarakan UMM, seperti
Universitas Mulawarman, Universitas Jember, dan Universitas Mataram.
UMM
menyediakan 120 beasiswa bagi anak dari panti asuhan Muhammadiyah di
seluruh Indonesia. Setiap panti asuhan bisa mengajukan calon mahasiswa
untuk memilih segala jurusan, kecuali kedokteran. "Semuanya gratis,"
katanya.
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP-UMM "Investasi Meraih Sukses Masa Depan"
Program
Studi Pendidikan Biologi di Universitas Muhammadiyah Malang berdiri sejak 1983 dan telah meluluskan lebih
dari 3000 alumni yang tersebar di berbagai pelosok tanah air, dan
bekerja di berbagai jenjang pendidikan.
Berdasarkan
SK BAN-PT no. 25 tahun 2011, Prodi Pendidikan Biologi telah
TERAKREDITASI A (SANGAT BAIK). Hal ini menunjukkan bahwa penilaian
terhadap semua aspek sangat baik, baik itu visi-misi-tujuan, tata
pamong, SDM, penelitian-pengabdian, mahasiswa-alumni, fasilitas, sistem
informasi dan lain sebagainya. Staf pengajar yang dimiliki oleh Prodi
Pendidikan Biologi sangat profesional, tersertifikasi dengan kualifikasi
S2 dan S3 dan memiliki pengalaman nasional bahkan internasional.
Pembelajaran didukung oleh sarana fasilitas yang lengkap berbasis ICT
(teknologi informasi). Selain itu Prodi Pendidikan Biologi juga menjalin
kerjasama dengan berbagi lembaga antara lain: KEHATI, KEBUN RAYA
PURWODADI, JASA TIRTA, JATIM PARK, DIKNAS, berbagai perusahaan, PPLH dan
sekolah-sekolah SMP/SMA se-Malang Raya (negeri maupun swasta).
Program Studi Pendidikan Biologi membekali mahasiswa dengan
tiga kemampuan sekaligus yaitu guru yang profesional, peneliti yang
briliant dan wirausahawan yang handal. Mahasiswa Pendidikan Biologi juga
dibekali dengan kemampuan pengabdian masyarakat sehingga mereka akan
peka terhadap lingkungan sosial ketika sudah lulus atau terjun ke
masyarakat. Para lulusan juga akan memperoleh sertifikat Bahasa Inggris
setara D1 serta sertifikat Aplikasi komputer dan Internet.
Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Modern
Bagaimanakah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada
masa modern? Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, masa
modern merupakan masa keemasan bagi teknologi informasi dan teknologi.
Pada masa modern, telah diciptakan alat-alat dan sistem canggih untuk
mempermudah manusia melakukan komunikasi. Apa saja alat-alat komunikasi
pada masa modern? Berikut akan dijelaskan tiga contoh media komunikasi
modern yang sangat dikenal.
a. Surat Kabar
Surat kabar adalah media cetak yang berisi berbagai informasi. Surat
kabar disebut juga dengan koran. Di dalam koran terdapat informasi
dengan berbagai topik, seperti peristiwa politik, olah raga, hiburan,
budaya, dan cuaca.
Jika dilihat dari isinya, koran dapat dibagi menjadi koran umum
dan koran khusus. Koran umum biasanya terbit setiap hari dan memuat
berbagai informasi umu. Adapun koran khusus ada yang terbit seminggu
sekali atau sebulan sekali. Koran khusus biasanya berisi informasi dalam
bidang-bidang tertentu, seperti informasi bidang pertanian, industri,
olahraga, dan kesenian.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,
sekarang koran tidak hanya berbentuk kertas saja. Sekarang koran disertai
dengan versi online-nya di jaringan internet. Tahukah kamu koran di
Indonesia yang memiliki versi online-nya?
b. Telepon
Telepon pertama kali diciptakan oleh Alexander Graham Bell (Redaksi Kelasabil:Perlu ditela'ah lagi sumbernya) pada tahun 1876. Telepon merupakan alat yang dapat mengirimkan
pembicaraan melalui sinyal listrik. Dengan menggunakan telepon, kita
dapat berkomunikasi secara lisan dengan seseorang yang berjarak jauh.
Telepon merupakan alat komunikasi yang sangat bermanfaat dan
sangat praktis. Oleh karena itu, perkembangannya sangatlah pesat. Pada
awalnya, telepon hanya terbatas pada telepon tetap (fixed line telephone).
Namun sekarang, teknologi telepon telah berkembang menjadi telepon
seluler (handphone). Telepon seluler sangat praktis digunakan karena
dapat digunakan dimana saja. Hingga saat ini, teknologi handphone telah
berkembang sangat pesat. Handphone sekarang bukan hanya sebagai alat
untuk menelpon, namun dapat digunakan juga sebagai pemutar musik,
video, dan kamera.
c. Televisi
Televisi ditemukan pada tahun 1883 oleh Paul Nipkow. Penemuan
televisi berawal dari ditemukannya cakram logam (metal) yang berputar
dan memiliki banyak lubang. Televisi merupakan alat penangkap siaran
bergambar. Saat ini, televisi memberikan begitu banyak manfaat dan
informasi kepada kita. Dari siaran-siaran yang ditayangkan televisi, kita
dapat memperoleh informasi mengenai berita, olahraga, dan hiburan.
Televisi menjadi alat komunikasi yang penting bagi manusia. Sekarang,
hampir di setiap rumah terdapat televisi.
Perkembangan teknologi televisi begitu pesat. Dulu, kita hanya bisa
menikmati televisi hitam putih, namun sekarang kita bisa menikmati
televisi berwarna. Dari segi layarnya pun dulu berbentuk cembung,
sekarang terdapat televisi plasma dan berlayar datar.
d. Komputer
Saat ini, manusia sangat terbantu pekerjaannya oleh suatu alat
yang disebut komputer. Semua pekerjaan menjadi lebih efisien dengan
bantuan komputer. Hampir di setiap rumah dan perkantoran kita dapat
menemukan komputer.
Komputer berasal dari kata to compute yang berarti menghitung.
Untuk mempelajari sejarah komputer, kita tidak bisa lepas dari sejarah
perkembangan alat hitung. Hal ini disebabkan oleh dasar prinsip kerja
komputer sebagai alat hitung.
Perkembangan komputer dimulai dengan adanya alat yang disebut
Abacus, yang muncul sekitar 5000 tahun yang lalu. Alat ini memungkinkan
penggunanya untuk melakukan perhitungan menggunakan biji-bijian
geser yang diatur pada sebuah rak.
Pada tahun 1642, Blaise Pascal, menemukan kalkulator roda
numerik (numerical wheel calculator). Alat ini kemudian dinamakan
Pascaline. Pascaline menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk
menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Alat ini merupakan alat
penghitung bilangan berbasis sepuluh. Kelemahan alat ini adalah hanya
terbatas untuk melakukan penjumlahan.
Tahun 1694, seorang matematikawan dan filsuf Jerman, Gottfred
Wilhem von Leibniz memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin
yang dapat mengalikan. Sama seperti pendahulunya, alat mekanik ini
bekerja dengan menggunakan roda-roda gerigi.
Perkembangan selanjutnya dilakukan oleh seorang profesor
matematika Inggris, Charles Babbage. Pada tahun 1822, ia menciptakan
suatu mesin untuk melakukan perhitungan persamaan differensial. Mesin
tersebut dinamakan Mesin Differensial. Mesin tersebut kemudian
berkembang menjadi Analytical Engine. Anlytical Engine terdiri
atas sekitar 50.000 komponen. Desain dasar dari Analytical Engine
menggunakan kartu-kartu perforasi (berlubang-lubang) yang berisi
instruksi operasi bagi mesin tersebut.
Anylitical Engine menjadi pelopor perkembangan komputer pada
tahun-tahun kedepannya. Berikut akan dijelaskan perkembangan
komputer dari tahun ke tahun.
1) Komputer generasi pertama
Komputer generasi pertama ini menggunakan tabung vakum untuk
memproses dan menyimpan data. Komputer generasi pertama dapat
membantu para ahli dalam menyelesaikan masalah perhitungan dengan
cepat dan tepat. Beberapa komputer generasi pertama, antara lain ENIAC
(Electronic Numerical Integrator And Calculator), EDVAC Computer,
EDSAC COMPUTER, dan UNIVAC 1 Computer.
2) Komputer generasi kedua
Pada tahun 1948, penemuan transistor sangat mempengaruhi
perkembangan komputer. Transistor mulai digunakan di dalam komputer
mulai pada tahun 1956. Penemuan lain yang berupa pengembangan
memori inti-magnetik membantu pengembangan komputer generasi
kedua yang lebih kecil, lebih cepat, lebih dapat diandalkan, dan lebih
hemat energi dibanding para pendahulunya.
Komputer-komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang
sepenuhnya menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponenkomponen
yang dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini:
printer, penyimpanan dalam disket, memory, sistem operasi, dan
program.
Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah IBM 1401
yang diterima secara luas di kalangan industri. Pada tahun 1965, hampir
seluruh bisnis-bisnis besar menggunakan komputer generasi kedua untuk
memproses informasi keuangan.
3) Komputer generasi ketiga
Perkembangan komputer generasi ketiga komputer menjadi
semakin kecil karena komponen-komponen dapat dipadatkan dalam
chip. Transistor yang digunakan di komputer generasi kedua digantikan
dengan IC (Integrated Circuit). Kemajuan komputer generasi ketiga
lainnya adalah penggunaan sistem operasi (operating system) yang
memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang
berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor
dan mengkoordinasi memori komputer.
4) Komputer generasi keempat
Perkembangan komputer generasi keempat bertujuan mengecilkan
ukuran sirkuit dan komponen-komponen elektrik. Pada komputer generasi
keempat, dikembangkan teknologi Large Scale Integration (LSI) yang
dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980-
an, Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen dalam
sebuah chip tunggal.
Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal
Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. IBM
PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III, Pentium IV, AMD k6, dan
Athlon, merupakan sebagin komputer yang masuk ke dalam golongan
komputer generasi keempat.
KAKI MELENGGANG, MEMBIARKAN IMAJINASI MELEBUR DENGAN PEMANDANGAN DI SEKITAR BANGUNAN KHAS KOTA LAMA.
Kawasan
yang berada di belakang kantor Kecamatan Lawang ini begitu khas. Berada
di sana membawa kita ke suatu atmosfer masa silam. Bangunan- bangunan
yang ada sangat kental suasana colonial. Mengingatkan kita akan
nostalgia masa pendudukan bangsa asing negeri ini.
Kehadiran mereka pula membawa budaya asalnya. Itu juga termasuk dalam
seni bangunan, walau harus melalui bermacam adaptasi terhadap iklim di
sini. Melihat begitu banyak sisa bangunan lama disana, memberi bukti,
betapa daerah Lawang ini sangat disukai pada masa itu. Ragam bangunan yang ada di Lawang-Malang, menurut Dwi Cahyono, sumber Mossaik, bisa disebut dengan Seni Bangun Indis. “Di
Lawang walau bukan Ibukota Kabupaten, bisa dibilang memiliki
peninggalan bangunan Indis yang cukup banyak. Dan beberapa diantaranya
terbilang besar,” ujarnya. Salah satunya Hotel Niagara, yang dari awal
berdirinya sudah berfungsi sebagai hotel. Dan di bagian Selatan Lawang
juga terdapat tangsi (basis) Militer, tepatnya di daerah Bedali. Dan
beberapa yang lain.
Dari sekian jumlah bangunan yang ada berfungsi sebagai rumah tinggal,
kantor, penginapan dan fasilitas umum lainnya. Menurut sejarawan asal
Malang ini, menunjukkan kalau Lawang memiliki arti penting di masa
Kolonial. Beberapa alasan kenapa Lawang dianggap sangat strategis.
Pertama, dikelilingi oleh area perkebunan yang dulu juga menjadi
perhatian di masa Kolonial. Didukung oleh pemandangan alam, di sebelah
Barat panorama gunung Arjuna. Di sebelah Timur juga tampak pegunungan.
Hal ini sangat menguntungkan untuk area pemukiman. Kedua,
letak Lawang secara geografis cukup tinggi. Diukur dari permukaan laut,
Lawang memiliki ketinggian yang lebih dibandingkan dengan kota Malang.
Hal ini memberi dampak kota Lawang mempunyai hawa lebih sejuk. Ini
sangat cocok sebagai tempat peristirahatan, yang sangat disukai oleh
orang asing seperti kebanyakan di beberapa tempat di negeri ini.
Ketiga, Lawang dinilai berada di posisi strategis, baik dari sisi
ekonomi hingga akses perhubungan. Hal ini karena merupakan jalur poros
Surabaya-Malang. Hal ini pula yang sangat mendukung wilayah yang
ditengarai berkembang di akhir abad ke-18 itu. Kondisi bangunan kuno
yang ada di Lawang dinilainya lebih menguntungkan dibandingkan dengan
bangunan yang ada di Malang. Dua alasan yang melatarinya, pertama secara
fisik bentuk bangunannya relatif asli. Kedua, bangunan lama yang ada
relatif belum banyak yang mengalami alih fungsi, yang biasanya disertai
dengan perubahan bentuk menyesuaikan fungsinya yang baru. Memang di
Lawang bangunan lama yang ada masih kebanyakan berupa rumah tinggal.
Dwi Cahyono menyayangkan beberapa hal. Salah satunya kekayaan budaya
tersebut belum ditangkap sebagai aset oleh pemerintah Kabupaten Malang.
Baik untuk tujuan wisata maupun studi, sehingga yang terjadi sekarang
pemerintah tidak mempunyai data base yang berkaitan dengan inventarisasi bangunan peninggalan budaya kolonial tersebut.
“Sebenarnya Lawang bisa menjadi alternatif tujuan wisata potensial di
Kabupaten Malang, setelah Batu. Tinggal bagaimana kita mengemasnya
saja,” jelas pria 43 tahun ini. Kalau dibandingkan dengan bangunan lama
yang ada di Kota Malang sendiri, baik dari segi keragaman bentuk,
ukuran, dan kegunaanya, memang lebih banyak di Malang. Tapi, menurut Dwi
Cahyono lagi, bukan berarti yang sedikit itu kurang baik. Jadi walaupun
sedikit tetap mengandung potensi.
Bila kawasan itu digarap, tampaknya tidak akan terlalu mengganggu
jalur hubungan Surabaya-Malang. Memperhatikan lingkungan sekitarnya, dan
kondisi bangunan yang ada, sangat mungkin atmosfernya untuk menjadi Old City. “Walau
mungkin butuh upaya lebih keras,” tukas Dwi Cahyono yang juga tergabung
dalam Malang Heritage Society (MHS) pada Divisi Seni Budaya.
Ada sepercik ide, bayangkan bila di Lawang dibuat Kawasan
Indis. Lokasi-lokasi yang mempunyai bangunan Indis relatif
terkonsentrasi di satu kawasan.
Dalam pengembangannya atau bila reneana ke sana terealisasi kelak.
Bangunan-bangunan yang akan dikelola harus disadari adalah bangunan
Cagar Budaya. Ini berarti akan terkait dengan UU No. 5/tahun 1992 yang
tetap harus ditaati. Sehingga pengemasannya kawasan tersebut tidak
menyebabkan kerusakan.
Di Lawang bangsa Kolonial banyak tinggal dengan masyarakat lokal.
Interaksi mereka lebih dekat dengan pribumi. Pertanyaannya: Bila Lawang
akan dibentuk menjadi Kawasan Wisata Budaya Bernuansa Indis, apakah masyarakatnya sudah siap? Yang pasti hal ini perlu dilakukan studi kelayakan, jauh sebelum semua dilaksanakan.
Lokasi yang terdapat koleksi bangunan kuno kebanyakan mengelompok dan
berhimpit, menjadikan proyeksi ke arah aspek wisata membutuhkan
pertimbangan yang sangat matang. Dan kesepakatan mengarah ke sana harus
disiapkan bersama. Jadi yang penting adalah melakukan pemetaan.
MHS yang dideklarasikan sejak 18 Maret 2003 silam, selalu melakukan
pendekatan kepada pemerintah kabupaten untuk pengembangan di tingkat
kawasan. Yang menjadi prioritas MHS untuk tahun 2006 sebenarnya bukan
pada pengembangan kawasan wisata, tetapi lebih pada, pertama,
Inventarisasi seluruh seni bangunan Indis. Kedua, dokumentasi, ketiga,
melakukan registrasi & identifikasi, sekaligus menetapkan sebagai
bangunan cagar budaya.
“Memang kami tidak lang sung mengarah pada pengembangan kawasan,
Lawang misalnya. Tetapi kami lebih ingin memberikan penyadaran. Sehingga
di masa mendatang kita bisa bersama-sama menjalankan program yang
terkait dengan pusaka budaya itu,” jelas dosen sejarah di fakultas
Sastra Universitas Negeri Malang ini. - az alim/foto : m ismuntoro
Mahasiswa
Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali
memperoleh pembekalan pra-parktikum. Mahasiswa yang telah memenuhi
syarat mengambil mata kuliah praktikum itu diberi orientasi mengenai
profesi komunikasi yang akan digelutinya kelak dengan bekal keterampilan
teknis yang diperoleh dari laboratorium. Pembekalan berlangsung selama
seminggu dimulai Sabtu (20/9) lalu di Laboratorium Komunikasi, lantai
dasar UMM Dome.
Kepala
Laboratorium Komunikasi UMM, Jamroji, M.Comm, menerangkan praktikum
dibagi menjadi tiga konsentrasi, yakni Jurnalistik, Public Relations dan
Komunikasi Audio Visual. Masing-masing konsentrasi memiliki setidaknya
tiga mata paraktikum secara berkelanjutan yang diprogram secara
optional. Mahasiswa harus mengambil salah satu konsentrasi dan mengikuti
mata praktikum secara konsisten dari I sampai III. “Di luar tiga
konsentrasi tersebut, ada pula mata praktikum yang harus diambil semua
mahasiswa,” kata Jamroji.
Ditambahkannya,
praktikum memang dirancang untuk memberi pemahaman, kemampuan analitis,
pengalaman dan problem solving sehingga mahasiswa dapat menerapkannya
di dunia kerjanya kelak. Selain itu, hasil-hasil praktikum diharuskan
mencerminkan realitas dunia kerja sehingga tidak sekedar sebuah
simulasi. Karya-karya mahasiswa praktikum harus memenuhi kriteria
berfikir dan bekerja secara kreatif yang diuji oleh stakeholder. “Atau
hasil arya meraka harus betul-betul menyelesaikan masalah atau dalam
bentuk karya yang dapat dipublikasikan melalui media massa,” ujar
Jamroji.
Menurut
Ketua Prodi Komunikasi UMM, Sugeng Winarno, MA, muatan praktis di
prodinya dirancang seimbang dengan kemampuan konseptual dengan
perbandingan 40:60. Hal ini karena lulusan Sarjana Komunikasi (S.Ikom)
nantinya harus menjadi tenaga profesional dan bukan sekedar amatiran
atau tukang yang hanya menguasai teknis.
“Seorang
profesional harus memiliki kemampuan manajerial dan konseptual, tetapi
juga mengusai teknis. Jadi sarjana kami nanti disiapkan menjadi tenaga
profesional yang tidak hanya bisa menulis, motret, presentasi atau
sekedar nyuting, tetapi mereka paham betul mengenai teori, filosofi dan cara memimpin dan mengelola tim kerja dengan baik,” tegas Sugeng.
Pembekalan
pra-praktikum kali ini menghadirkan narasumber yang diambil dari alumni
dan praktisi di bidangnya. Praktikum Print Journalism menghadirkan
redaktur Jawa Pos M Ilham Butsyianto, PR dengan praktisi PR Rizki
Riswandi, Audio Visual dengan konseptor TV Rudi Lelono dan Online
Journalism menghadirkan jurnalis Kompas.com Yatimul Ainun.
Untuk
mengantisipasi bertambahnya peserta praktikum, Lab Komunikasi akan
menambah dan mengupdate peralatan laboratorium. Jamroji mengatakan tahun
ini pihaknya akan merombak desain lab dan memperbaharui seluruh
peralatan lab sehingga lebih up to date sesuai tuntutan profesi
komunikasi.
“Kami
sudah melakuan kajian dan studi banding ke berbagai perusahaan dan
media massa. Hasilnya sudah kami rancang untuk pengajuan perubahan total
bentuk lab yang nanti menyerupai bentuk asli dunia kerja PR,
Jurnalistik dan televisi,” janjinya. Pihak universitas disinyalir sudah
menyetujui dana pembaharuan itu lebih dari Rp 2 Milyar. (nas)
sumber : http://www.umm.ac.id/id/umm-news-4252-praktikum-komunikasi-bekali-profesionalisme-mahasiswa.html